MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA
NAMA :DIAZ
RATNA DEWY
KELAS :
1EA33
NPM :12213413
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan hidayah nya saya dapat menulis
artikel yang sederhana ini,saya Diaz Ratna Dewy dari kelas 1EA33 mendapatkan
tugas dari bapak Ahmad Nasher,dosen mata
kuliah ilmu budaya dasar.tugas tersebut adalah membuat artikel/bacaan tentang
manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya.
A.
PENGERTIAN
ILMU SOSIAL DASAR
Apa itu ilmu sosial dasar?
Ilmu sosial dasar adalah suatu
rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol
yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya
dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada .
Aspek lain dari pengantar ilmu
sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu sosial dan
kebudayaan sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan
yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan ,
dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya
dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial (
zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu
menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial
budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya
dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang
pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk
berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan
sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan
secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus
memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan
manusia sebagai makhluk berbudaya memiliki daya kritis, wawasan yang luas
terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya
( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure
akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial
( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak akan
mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu
manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar
kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
B.
RUMUSAN
MASALAH, TUJUAN PENULISAN INI.
1) Hakikat , Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial budaya dasar adalah
bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan
sebagai makhluk budaya yang berwawasan luas dan kritis serta dapat
menyelesaikan sebuah masalah dengan baik , memahami konsep – konsep dasar
tentang manusia sebagai makhluk sosial .
Manusia sebagai makhluk sosial
( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak akan
mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu
manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar
kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya
( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure
akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Sebagai
makhluk berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan budayanya apabila
berhubungan dengan manusia lain.
Berdasarkan hakikat keilmuan,
maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari berkehidupan
bermasyarakat adalah :
a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa
menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan
manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka,
dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia
dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Memberikan landasan pengetahuan
dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam
memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu memberikan
problem solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu sosial budaya dasar selalu
membantu perkembangan wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-cir
kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia
khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia dalam
menghadapi manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola piker
manusia terhadap manusia yang bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran
matakuliah ilmu sosial budaya dasr sebagaimana diungkapkan di atas, maka ada 2
(dua) permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup pembahasan, yaitu :
a. Adanya berbaga aspek panda
kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah sosial, bias
ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh bidang – bidang
pengetahuan keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan tersendiri maupun
gabungan.
b. Adanya keanekaragaman golongan dan
satuan sosial dalam masyarakat yang masing – masing mempunyai kepentingan
kebutuhan serta pola – pola pemkiran dan pola pola tingkah laku sendiri,
tetapi ada juga persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola
pemikiran dan pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan –
pertentangan maupun hubungan – hubungan kesetiakawanan dan kerjasama dalam
masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup kajian
sebagaimana tersebut di atas kiranya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut
untuk bias di oprasionalkan ke dalam pokok pembahasan dan sub pokok bahasan :
a. Mempelajari dan menyadari adanya
berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat
dan kebudayaan.
b. Mempelajari dan menyadari adanya
masalah – maslah individu, keluarga, dan masyarakat.
c. Mengkaji masalah – masalah
kependudukan dan sosialsasi serta menyadari identitasnya sebagai pemuda dan
mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.
d. Mempelajari hubungan antara warga
Negara dan Negara.
e. Mempelajari hubugan antara
pelapisan sosial dan persamaan derajat.
f. Mempelajari masalah –
masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
g. Mempelajari dan menyadari adanya
pertentangan – pertentangan sosial bersamaan dengan adanya integrasi
masyarakat.
h. Mempelajari usaha pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia untuk memenfaatkan kemakmuran dan
pengurangan kemiskinan.
2) Ilmu Sosial Budaya Dasar di Dalam
Kehidupan Bermasyarakat
Ilmu sosial budaya dasar sebagai
bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema pokok sebagaimana
dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan
tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a. Kemampuan personal artinya, yaitu
para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan
sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia,
memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan
keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai
masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b. Kemampuan akademik artinya, yaitu
kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan,
menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis,
analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
c. Kemampuan professional artinya,
yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian bersangkutan, para ahli
diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.
3) Komponen Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu sosial budaya dasar sebagai
komponen yaitu sebagai proses pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan
guna menjadi penunjang atau penopang bidang keahlian, sehingga out putnya mampu
membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan professional ( natural
science ).
Wawasan, sikap, dan perilaku
melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang mempelajarinya dapat
menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik, dan
kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan akan mampu menjabarkan
permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan kearifan. Dengan
demikian maka problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta
obyektif yang penting dikenali secara akademik, rasional, bukan common
sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai – nilai
luhur tradisi yang member kebijaksanaan.
4) Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial
Budaya Dasar
Kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam
kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya dengan
sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah
sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya
perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan
keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin – disiplin ilmu
pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari hakikat
masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka terhadap keanekaragaman
dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah sosial merupakan hambatan
dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Pemecahannya menggunakan
cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi aplikasinya menghadapi
kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau terhambat
pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah
sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau
masalah – masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial
dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang
dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada
kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ).
Pengertian masalah sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah
menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan
umum adalah masalah soial, dan yang kedua yaitu menurut para ahli masalah
sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat
yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan
terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang kami ambil
d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut defenisi umum pedagang kaki
lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk
kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi
tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima
sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Sehingga ada beberapa pakar ilmu
yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh Leslie ( 1949 ) dan Cohen ( 1964 ),
a. Menurut
Leslie ( 1949 ), bahwa masalah – masalah sosial adalah suatu kondisi yang
mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai
sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan
perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Batasan masalah sosial sebenarnya agak
rumit, mengingat maslah sosial berkaitan dengan system nilai yang berlaku di
masyarakat yang bersangkutan.
b. Menurut
Cohen ( 1964 ), bahwa masalah sosial adalah terbatas pada masalah keluarga,
kelompok, atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari
masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya.jadi masalah
sosial adalah suatau cara bertingkah laku yang dapat dipandang sebagai tingkah
laku yang menentang norma – norma yang telah disepakati bersama oleh warga
masyarakat. Batasan ini, masih mengandung aspek obyektif dan subyektif. Tetapi
yang jelas, tidak ad satupun tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga
suatu masalah sosial, apabila tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral
dari norma – norma yang telah diterima secara umum.
Masalah dan kenyataan sosial yang
beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan mendalami masalahnya perlu
ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar bidang
( interdicipline approach ) dan pendekatan beragam (multidicipline approach )
hal seperti in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial yang
ada di dalam masyarakat yang masing – masing mempunayai kepentingan, kebutuhan,
pola pemikiran dan tingkah laku yang berbeda – beda. Tetapi di balik itu tetap
ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan pertentangan dan hubungan
kesetiakawanan.
Semua aktifitas itu dilakukan
oleh semua kalangan, semua golongan, semua umur dari manusia. Tidak memandang
dia tua ataupun muda, miskin ataupun kaya, manager maupun staff, di Amerika
maupun Indonesia, berkulit putih maupun hitam, dll. Pada intinya dilakukan oleh
semua lapisan manusia di bumi ini. Itu semua sudah kodrati dari diri seorang
manusia, seperti yang tertulis dalam sebuah artikel tentang Ilmu Sosial Budaya
Dasar, manusia itu digolongkan sebagai berikut ini :
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
C.
CONTOH
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BUDAYA
Menurut kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
D.
KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Tujuan sosialisasi secara
esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan
dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial
budaya.
Struktur sosial biasanya meliputi
dasar-dasar keluarga, perkawinan, sistem kekerabatan, status dan peranan
sosial, stratifikasi sosial, himpunan yang berdasarkan kelompok usia dan
keturunan, organisasi sosial. Struktur sosial mencakup berbagai macam kelompok
sosial, termasuk di dalamnya pranata sosial atau sosial institution.
Ada lima faktor yang menjadi
dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu Sifat dasar, Lingkungan
prenatal, Perbedaan perorangan (individu), Lingkungan, Motivasi.
Demikian lah artikel manusia
sebagai makhluk sosial dan budaya yang bisa saya buat,saya sadar artikel ini
jauh dari sempurna.maka kritik dan saran sangat saya harapkan.kurang lebihnya
dari artikel ini saya minta maaf sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar